Kamis, 31 Desember 2015

Aroma Mistis Pantai Parangtritis


Di publikasikan di Belantara Indonesia klik disini

Fotografer by Winda Cahya Kurniawan

Suaranya menggelegar,sudah terdengar ketika saya berada di parkiran. Akan membuat siapa saja penasaran, sekalipun saat itu gerimis sedang mengundang. 

Pantainya indah, banyak wisatawan yang memilih mengunjunginya. Walaupun  tergolong pantai selatan, kadang itu yang membuat orang mulai berdatangan.

Bertandang ke Jogjakarta rasanya tidak lengkap kalau belum berkunjung ke tempat wisata ini. Sekalipun banyak pantai yang menghiasi daerah istimewa Jogjakarta,  tapi Parangtritis  lah yang memiliki eksistensi lebih dulu. Pantai dengan hamparan pasir hitam ini memiliki magnet yang cukup kuat. Sekalipun tak sedikit cerita mistis yang menghiasi kawasan ini, tapi tak menyurutkan niat warga yang ingin mendatanginya. 

Sabtu, 12 Desember 2015

Selamat ulang tahun buat Gue !!!



Dan pada akhirnya Gue ulang tahun juga !!!


Huuu…. Tambah tahun tambah tua aja Gue, tambah banyak hal yang di fikirkan dan tambah banyak beban. Kapan punya pacar, kapan punya pacar? Huh emang salah yah kalo Gue memilih untuk single, dan menunggu seseorang yang berani langsung ke orang tua Gue. Dari pada pacaran, tapi malah banyak hal yang terlewati sia-sia mending nikmatin aja hidup Gue bareng teman-teman Gue, udah lebih dari cukup kok. Sekalipun kadang ngenes juga kalau di katain gak punya pacar. Tapi tenang, setiap orang yang udah ngatain Gue gak punya pacar, Gue ngak akan marah malahan akan Gue doain yang baik-baik. Misalnya biar cepat-cepat putus atau biar sekalian cepat jadi jomblo. Hihihihihi

Senin, 07 Desember 2015

Air Terjun Sumber Pitu, Pujon Kab. Malang

Dan pada akhirnya..

Rasanya lega sekali ketika apa yang kita harapkan benar-benar terwujud, sesuai keinginan. Seperti itulah perasaan saya. Sudah beberapa lama memang saya bersama para sahabat ingin sekali berlibur, dengan mengunjungi kota Malang. Kami ingin sekali lagi dan lagi mencicipi tempat-tempat yang belum sempat kami singahi pada saat yang lalu. Mungkin sekarang sudah banyak orang yang merelakan waktunya habis di tempat satu ini tapi saya yakin lebih banyak lagi orang yang belum pernah merasakan langsung keeksotisan tempat yang baru saja kami kunjungi kemarin.

Objek wisata air terjun Sumber Pitu ini terdapat didaerah Pujon Selatan kab. Malang. Dan tempat tersebut ternyata lumayan jauh dengan kabupaten Malang itu sendiri. Sumber Pitu jika di artikan dalam bahasa Indonesia berarti sumber tujuh, itu berarti bahwa air terjun di daerah tersebut memiliki tujuh pancaran. Tetapi menurut saya, di air terjunnya memiliki lebih dari tujuh pancaran. Sumber Pitu memang sangat cantik. Tidak hanya cantik secara fisiknya tetapi cantik karena untuk menuju lokasi air terjun tersebut tidaklah mudah dan butuh perjuangan lebih.

Jumat, 04 Desember 2015

Kenapa harus pikir panjang, ayo traveling!



Jadi kapan kita kemana?

Siapa sih yang tidak suka jalan-jalan? Melihat berbagai keindahan yang telah diciptakan Tuhan secara sangat sempurna ini.

Tetapi banyak orang yang masih beranggapan bahwa jalan-jalan tidak membawa banyak manfaat malah akan membawa mudhorat untuk diri kita. Padahal pemikiran seperti itu adalah salah satu pemikiran yang kuno kalau menurut saya. Traveling memang identik dengan bersenang-senang tetapi menurut saya, traveling adalah salah satu bentuk dalam mensyukuri hidup. Bukankah badan dan fikiran kita juga butuh untuk beristirahat? Toh mesin saja juga butuh waktu istirahat. Apalagi kita manusia, yang bisa dibilang sebagai mesin yang tidak pernah berhenti beroperasi. Sekalipun istirahat disini buka melulu tentang tidur, tapi kita berlibur juga bisa dibilang beristirahat khususnya untuk pikiran kita.

Kamis, 05 November 2015

Terima Kasih Pak Raden



Saya tidak tahu kata apa yang bisa mewakili perasaan saya saat ini. Tapi saya sangat terenyuh ketika mengingat dedikasi tingginya. Seorang maestro dibalik sosok Pak Raden. Mungkin kebanyakan orang akan lebih mengenalnya “Pak Raden” ketimbang nama beliau sendiri yaitu Drs.Suyadi . Saya memang tidak mengenal dekat beliau, saya juga tidak tau persis jalan cerita dari serial Unyil. Yang saya sangat ingat waktu kecil, saya sering menonton acara Unyil di salah satu stasiun televisi. Tapi seiring berjalannya waktu saya semakin lupa dengan sosok beliau, mungkin karena lambat laun jaman semakin bergeser. Tapi ciri khas beliau dengan kumis tebal dan baju jawanya memang langsung mengingatkan saya dengan nama Pak Raden yang beliau sandang.

Rabu, 04 November 2015

Berita Kepada Alam


Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
Sayang kau tak duduk di sampingku kawan
Banyak cerita yang mestinya kau saksikan
Di tanah kering bebatuan

Sepenggal lirik lagu ciptaan dari Ebit G ade ini memang sangat cocok untuk duka yang di pikul Negeri kita saat ini. Negeri yang telah di berkahi Tuhan dengan tanah yang subur dan keanekaragaman hayati yang indah telah di rundung malang. bencana yang telah merengut senyum saudara-saudara kita tak lantas membuat kita sadar dengan apa yang telah kita lakukan.

Negara ini telah memberikan tempat berlindung untuk kita, air yang bersih, udara yang sejuk lantas apa balasan kita? Sudah berbuat apakah kita untuk Negeri yang selama ini kita tinggali tanpa permisi? Apa yang telah kita lakukan? Lalu dengan bencana yang terjadi saat ini, apakah kita hanya bisa diam?  

Kamis, 01 Oktober 2015

Wana Wisata Gunung Banyak, Batu-Malang


Wana wisata Gunung Banyak di daerah Pujon, Batu-Malang memang sudah menjadi tujuan wisata yang di gandrungi. Bagaimana tidak, anda bisa berlibur ke tempat ini dengan biaya yang tidak akan menguras kantong anda. Untuk tiket masuknya saja hanya dikenai biaya Rp.5.000 per orang dan untuk biaya parkir motor hanya Rp.5.000 per kendaraan dan untuk mobil sekitar Rp.10.000 per kendaraan. Di tempat ini anda akan dimanjakan pemandangan kota batu dan sekitarnya dari atas bukit. Udaranya yang sejuk dan hawanya yang dingin akan membuat anda betah berlama-lama di tempat ini. Untuk berfoto pun, tempat ini akan menjadi background yang sangat indah. Anda akan melihat sendiri lukisan alam yang terhampar dan akan membuat kita berdecak kagum. 

Senin, 14 September 2015

Kedung Tumpang dan Pantai Lumbung, Wajah baru Tulunggagung





Kedung Tumpang, pantai tak berpasir yang lagi booming dikalangan anak muda yang gemar berpetualang. Batu karang yang berjejer dan kolam alami di pantai ini memang menjadi magnet tersendiri untuk dikunjungi. Letaknya memang sedikit jauh dari kota Tulungagung, sekitar 2 jam perjalanan dari pusat kota. Tapi saat kalian berkunjung disini, adrenalin kalian akan tertantang. Bagaimana tidak, pantai yang terletak dikecamatan Pucanglaban, Kalidawir ini memang belum banyak orang yang tau dan memang secara resmi tempat ini belum dikelola. 

Bayangkan saja, orang Tulungagung pun belum tentu tau lokasi pantai ini. Akses jalannya juga masih parah karena banyak jalan yang masih makadam dengan hutan yang siap menyambut kedatangan kita disepanjang jalan menuju lokasi ini. Memang waktu yang pas untuk berangkat bagi pendatang yang bertempat tinggal cukup jauh dari Tulungagung adalah dini hari karena selain bisa santai di perjalanan, kita juga bisa istirahat sejenak untuk melanjutkan lagi perjalanan ke Kedung Tumpang ini. 

G. Penanggungan 1.653 MDPL



Berbicara soal gunung penangungan, kemarin saya dan enam sahabat saya telah diberikan kesempatan untuk mencumbuinya. Naik gunung memang bukan hal yang aneh lagi. Toh, siapapun sebenarnya bisa berkesempatan mencoba merasakan sensasinya. Tapi kebanyakan orang menganggap bahwa naik gunung hanya sekedar trend dan bukan untuk hal yang lebih penting. Kenapa begitu, karena ada saja orang songong  yang bersikeras naik gunung dengan persiapan yang cukup memprihatinkan dan yang mereka cari hanya sekedar view yang bagus di kamera lalu bisa dipamerkan dan di pajang di Medsos, meskipun  tidak semuanya berfikir demikian. Padahal ada yang bisa di dapat lebih dari itu. Kita bisa mengenal diri kita, alam dan Tuhan. 


Kedung Cinet, Mini Canyon katanya



01 Maret 2015 ini aku buka dengan petualangan lagi, dan spesialnya biasanya petualangan keluar Jombang tapi kali ini aku dan sohibku ingin cari surga tersembunyi di kota tercinta Jombang yaitu ke Kedung Cinet yang menurutku masih belum terkenal sih. Berbekal nekat dan penasaran kami pun berangkat, itu pun sebenarnya males juga soalnya udah tengah hari. Perjalanan dimulai dari rumahku sekitaran pukul setengah 12 siang dan asli, itu bukan waktu yang enak buat keluar tapi berhubung udah kelamaan nyepi dirumah jadi yah ngikut aja. Sebenarnya kita gak tau apa-apa tapi untung aja sebelum sohibku dateng kerumah aku sempatin browsing dan nyasar ke blog orang dan alhasil ada jalan terang meskipun gak terang banget sih alias masih remang-remang. Kembali ke topic Kedung Cinet adalah sungai yang konon katanya menjadi tempat mandi para prajurit Majapahit setelah pulang berperang, itu sih yang aku tau.